Ikatan Ion
Ikatan natrium dan klor membentuk Natrium Klorida
Ikatan ion (atau ikatan elektrokovalen) adalah jenis ikatan
kimia yang dapat terbentuk antara ion-ion logam dengan non-logam
(atau ion poliatomik seperti amonium) melalui gaya tarik-menarik elektrostatik.
Dengan kata lain, ikatan ion terbentuk dari gaya tarik-menarik antara dua ion
yang berbeda muatan.
Misalnya pada garam meja (natrium klorida).
Ketika natrium
(Na) dan klor (Cl)
bergabung, atom-atom natrium kehilangan elektron, membentuk kation (Na+),
sedangkan atom-atom klor menerima elektron untuk membentuk anion (Cl-).
Ion-ion ini kemudian saling tarik-menarik dalam rasio 1:1 untuk membentuk
natrium klorida.
Na + Cl → Na+
+ Cl- → NaCl
Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah sejenis ikatan kimia yang
dikarakterisasikan oleh pasangan elektron yang saling terbagi (kongsi elektron)
di antara atom-atom yang berikatan. Singkatnya, stabilitas tarikan dan tolakan
yang terbentuk di antara atom-atom ketika mereka berbagi elektron dikenal
sebagai ikatan kovalen.
Ikatan kovalen merangkumi banyak jenis interaksi, yaitu ikatan
sigma, ikatan pi, ikatan logam-logam, interaksi
agostik, dan ikatan tiga pusat dua
elektron. Istilah bahasa Inggris
untuk ikatan kovalen, covalent bond, pertama kali muncul pada tahun
1939. Awalan co-
berarti bersama-sama, berasosiasi dalam sebuah aksi, berkolega, dll.;
sehingga "co-valent bond" artinya adalah atom-atom yang saling
berbagi "valensi",
seperti yang dibahas oleh teori ikatan valensi. Pada molekul H2,
atom hidrogen berbagi dua elektron via ikatan kovalen. Kovalensi yang sangat
kuat terjadi di antara atom-atom yang memiliki elektronegativitas yang mirip.
Oleh karena itu, ikatan kovalen tidak seperlunya adalah ikatan antara dua atom
yang berunsur sama, melainkan hanya pada elektronegativitas mereka. Oleh karena
ikatan kovalen adalah saling berbagi elektron, maka elektron-elektron tersebut
perlu ter-delokalisasi.
Lebih jauh lagi, berbeda dengan interaksi elektrostatik ("ikatan
ion"), kekuatan ikatan kovalen bergantung pada relasi sudut
antara atom-atom pada molekul poliatomik.
Diagram MO yang
melukiskan ikatan kovalen (kiri) dan ikatan kovalen polar (kanan) pada sebuah
molekul diatomik. Panah-panah mewakili elektron-elektron yang berasal dari
atom-atom yang terlibat.
Derajat Ikat
Derajat ikat atau orde ikat adalah
sebuah bilangan yang mengindikasikan jumlah pasangan elektron yang terbagi di
antara atom-atom yang membentuk ikatan kovalen. Istilah ini hanya berlaku pada
molekul diatomik. Walaupun demikian,
ia juga digunakan untuk mendeskripsikan ikatan dalam senyawa poliatomik.
- Ikatan kovalen yang paling umum adalah ikatan tunggal dengan hanya satu pasang elektron yang terbagi di antara dua atom. Ia biasanya terdiri dari satu ikatan sigma. Semua ikatan yang memiliki lebih dari satu pasang elektron disebut sebagai ikatan rangkap atau ikatan ganda.
- Ikatan yang berbagi dua pasangan elektron dinamakan ikatan rangkap dua. Contohnya pada etilena. Ia biasanya terdiri dari satu ikatan sigma dan satu ikatan pi.
- Ikatan yang berbagi tiga pasang elektron dinamakan ikatan rangkap tiga. Contohnya pada hidrogen sianida. Ia biasanya terdiri dari satu ikatan sigma dan dua ikatan pi.
- Ikatan rangkap empat ditemukan pada logam transisi. Molibdenum dan renium adalah unsur yang umumnya memiliki ikatan sejenis ini. Contoh ikatan rangkap ditemukan pada Di-tungsten tetra(hpp).
- Ikatan rangkap lima telah ditemukan keberadaannya pada beberapa senyawa dikromium.
- Ikatan rangkap enam ditemukan pada molibdenum dan tungsten diatomik.
Tentu saja kebanyakan ikatan tidak ter-lokalisasikan, sehingga
klasifikasi di atas, walaupun sangat berguna dan digunakan secara luas, hanya
berlaku pada keadaan yang sempit. Ikatan tiga pusat
juga tidak dapat diterapkan menggunakan konvensi di atas.
Resonansi
Kebanyakan ikatan dapat dideskripsikan dengan menggunakan lebih dari satu
struktur Lewis yang benar (misalnya pada ozon, O3).
Dalam diagram lewis (LDS: Lewis dot structure) O3, atom pusat akan
memiliki ikatan tunggal dengan satu atom dan ikatan rangkap dua dengan satu
atom lainnya. Diagram LDS tidak dapat memberitahukan kita atom mana yang
berikatan rangkap; atom pertama dan kedua yang berikatan dengan atom pusat
memiliki probabilitas yang sama untuk memiliki ikatan rangkap. Dua struktur
yang memungkinkan ini disebut sebagai struktur resonansi.
Pada kenyataannya, struktur ozon adalah hibrid resonansi antara dua
struktur resonansi yang memungkinkan. Daripada satu ikatan tunggal dan satu
ikatan rangkap dua, sebenarnya terdapat dua ikatan 1,5 dengan kira-kira tiga
elektron pada setiap atom.
Kasus resonansi yang khusus terlihat pada atom-atom yang membentuk cincin aromatik
(contohnya benzena).
Cincin aromatik terdiri dari atom-atom yang tersusun menjadi lingkaran
(dihubungkan dengan ikatan kovalen) dan menurut LDS akan memiliki ikatan
tunggal dan rangkap dua yang saling bergantian. Dalam kenyataannya,
elektron-elektron cenderung secara merata berada di seluruh ruang cincin.
Pembagian elektron pada struktur aromatik seringkali diwakili dengan cincin di
dalam lingkaran atom.
Struktur titik Lewis (LDS) untuk molekul-molekul beresonansi diperlihatkan
dengan menciptakan struktur titik untuk setiap bentuk yang memungkinkan,
mengurung struktur-struktur tersebut, dan menghubungkan satu sama lain dengan
tanda panah berkepala ganda.
Ikatan Logam
Pengertian
Ikatan logam
adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama elektron-elektron
valensi antar atom-atom logam. Senyawa yang terbentuk hasil dari ikatan logam
dinamakan logam (jika semua
atom adalah sama). Misalnya:Dalam logam tembaga, atom tembaga dikelilingi 12
atom tembaga ( yang berikatan) atau aloi
(jika terdapat atom-atom yang berbeda) misalnya atom logam Be dan Cu membentuk
baja.
Pembentukan
Ikatan Logam
Logam
memiliki sedikit elektron valensi dan memiliki elektronegativitas yang rendah.
Semua jenis logam cenderung melepaskan elektron terluarnya sehingga membentuk
ion-ion positif/atom-atom positif/kation logam.
Kulit
terluar unsur logam relatif longgar (terdapat banyak tempat kosong) sehingga
elektron terdelokalisasi, yaitu suatu keadaan dimana elektron valensi
tidak tetap posisinya pada suatu atom, tetapi senantiasa berpindah pindah
dari satu atom ke atom lainnya.
Elektron
valensi logam bergerak dengan sangat cepat mengitari intinya dan berbaur dengan
elektron valensi yang lain dalam ikatan logam tersebut sehingga menyerupai
“awan” atau “lautan” yang membungkus ion-ion positif di dalamnya. Elektron
bebas dalam orbit ini bertindak sebagai perekat atau lem. Kation logam yang
berdekatan satu sama lain saling tarik menarik dengan adanya elektron bebas
sebagai ”lemnya”.
Ikatan Logam
Beberapa Unsur
Ikatan Logam Natrium
Logam cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi sehingga memberikan kesan kuatnya ikatan yang terjadi antara atom-atomnya. Secara rata-rata logam seperti natrium (titik leleh 97.8°C) meleleh pada suhu yang sangat jauh lebih tinggi dibanding unsur (neon) yang mendahuluinya pada tabel periodik.
Natrium memiliki struktur elektronik 1s2 2s2 2p6 3s1. Tiap atom
Natrium tersentuh oleh delapan atom natrium yang lainnya dan terjadi pembagian
(sharing) antara atom tengah dan orbital 3s di semua delapan atom yang lain.
Dan tiap atom yang delapan ini disentuh oleh delapan atom natrium lainya secara
terus menerus hingga diperoleh seluruh atom dalam bongkahan natrium. Semua
orbital 3s dalam semua atom saling tumpang tindih untuk memberikan orbital
molekul dalam jumlah yang sangat banyak yang memeperluas keseluruhan tiap
bagian logam. Terdapat jumlah orbital molekul yang sangat banyak, tentunya,
karena tiap orbital hanya dapat menarik dua elektron.
Elektron
dapat bergerak dengan leluasa diantara orbital-orbital molekul tersebut, dan
karena itu tiap elektron menjadi terlepas dari atom induknya. Elektron tersebut
disebut terdelokalisasi. Logam
terikat bersamaan melalui kekuatan daya tarik yang kuat antara inti positif
dengan elektron yang terdelokalisasi.
Ikatan Logam
Magnesium
Ikatan logam
magnesium lebih kuat dan titik leleh juga lebih tinggi. Magnesium memiliki
struktur elektronik terluar 3s2. Diantara elektro-elektronnya
terjadi delokalisasi, karena itu “lautan” yang ada memiliki kerapatan dua kali
lipat daripada yang terdapat pada natrium. Sisa “ion” juga memiliki muatan dua
kali lipat dan tentunya akan terjadi dayatarik yang lebih banyak antara “ion”
dan “lautan”. Atom-atom magnesium memiliki jari-jari yang sedikit lebih kecil
dibandingkan atom-atom natrium dan karena itu elektron yang terdelokalisasi
lebih dekat ke inti. Tiap atom magnesium juga memiliki 12 atom terdekat
dibandingkan delapan yang dimiliki natrium. Faktor-faktor inilah yang
meningkatkan kekuatan ikatan secara lebih lanjut.
Ikatan Logam
pada Unsur Transisi
Logam
transisi cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi. Alasannya
adalah logam transisi dapat melibatkan elektron 3d yang ada dalam kondisi
delokalisasi seperti elektron pada 4s. Lebih banyak elektron yang dapat kamu
libatkan, kecenderungan daya tarik yang lebih kuat.
Ikatan Logam
pada Leburan Logam
Pada leburan
logam, ikatan logam tetap ada, meskipun susunan strukturnya telah rusak. Ikatan
logam tidak sepernuhnya putus sampai logam mendidih. Hal ini berarti bahwa
titik didih merupakan penunjuk kekuatan ikatan logam dibandingkan dengan titik
leleh. Pada saat meleleh, ikatan menjadi longgar tetapi tidak putus
Sifat fisis
logam
Sifat fisis
logam ditentukan oleh ikatan logamnya yang kuat, strukturnya yang rapat, dan
keberadaan elektron-elektron bebas. Beberapa sifat fisis logam yang penting:
Berupa
padatan pada suhu ruang
Atom-atom
logam bergabung oleh ikatan logam yang sangat kuat membentuk struktur kristal
yang rapat. Hal ini menyebabkan atom-atom tidak memiliki kebebasan bergerak
seperti halnya pada zat cair (pengecualiannya adalah Hg).
Bersifat
keras tetapi lentur/tidak mudah patah jika ditempa
Ikatan logam yang kuat dan struktur logam
yang rapat menyebabkan logam bersifat kuat, keras, dan rapat. Akan tetapi.
Adanya elektron-elektron bebas menyebabkan logam bersifat lentur/tidak mudah
patah. Hal ini dikarenakan sewaktu logam dikenakan gaya luar, maka
elektron-elektron bebas akan berpindah mengikuti ion-ion positif yang bergeser.
Kemudian, berikatan lagi dengan atom yang berada di sampingnya. Oleh karena
itu, logam dapat ditempa, dibengkokkan, atau dibentuk sesuai keinginan.
Mempunyai
titik leleh dan titik didih yang tinggi
Hal ini
dikarenakan atom-atom logam terikat oleh ikatan logam yang kuat. Untuk
mengatasi ikatan tersebut, diperlukan energi dalam jumlah yang besar.
Menghantarkan
listrik dengan baik
Di dalam ikatan logam, terdapat
elektron-elektron bebas yang dapat membawa muatan listrik. Jika diberi suatu
beda tegangan, maka elektron-elektron ini akan bergerak dari kutub negatif
menjadi kutub positif.
Menghantarkan
panas dengan baik
Elektron-elektron yang bergerak bebas di dalam kristal logam
memiliki energi kinetik. Jika dipanaskan, elektron-elektron akan memperoleh
energi kinetik yang cukup untuk dapat bergerak/bervibrasi dengan cepat. Dalam
pergerakannya, elektron-elektron tersebut akan bertumbukkan dengan
elektron-elektron lainnya. Hal ini menyebabkan terjadinya transfer energi dari
bagian bersuhu tingi ke bagian bersuhu rendah.
Mempunyai
permukaan yang mengkilap
Di dalam
ikatan logam, terdapat elektron-elektron bebas. Sewaktu cahaya jatuh pada
permukaan logam, maka elektron-elektron bebas akan menyerap energi cahaya tersebut.
Elektron-elektron akan melepas kembali energi tersebut dalam bentuk radiasi
elektromagnetik dengan frekuensi yang sama dengan frekuensi cahaya awal. Oleh
karena frekuensinya sama, maka kita melihatnyta sebagai pantulan cahaya yang
datang. Pantulan cahaya tersebut memberikan permukaan logam tampak mengkilap.
Memberikan
efek fotolistrik dan efek termionik
Apabila elektron bebas pada ikatan logam
memperoleh energi yang cukup dari luar, maka elektron tersebut dapat lepas dari
logam. Elektron tersebut dapat ditarik keluar oleh suatu beda potensial
positif. Jika energi yang diperoleh elektron bebas berasal dari berkas cahaya,
maka fenomena pelepasan elektron dari logam disebut efek fotolistrik. Sedangkan
jika energi tersebut berasal dari pemanasan, maka disebut efek termionik.
Terimakasih atas informasinya, saya mengerti ikatan kimia.
BalasHapusjangan lupa kunjungi https://ppns.ac.id
Tolong isi kuisionernya, semakin banyak yang ngisi semakin banyak juga balasannya. Terimakasih sudah membantu 🙏🏽
https://bit.ly/38P1KV